Februari 09, 2011

TIPS BERKONSULTASI DENGAN ARSITEK


Apakah anda pernah berhubungan dengan seorang arsitek? Pernahkah anda membangun rumah, kantor, atau tempat usaha anda sendiri? Saat ini minat masyarakat Indonesia terhadap seni bangunan lumayan tinggi. Banyaknya media yang mengulas tentang seni arsitektur dan juga interior, menambah nilai seni arsitektur semakin dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Masyarakat sudah mulai berpikir mengenai estetika rumah mereka.
Arsitek, adalah seseorang yang mempunyai pengetahuan dan keahlian dalam merencanakan lingkungan buatan. Yang dimaksud lingkungan buatan bisa berupa bangunan, landscape, maupun interior. Arsitek yang baik dapat memadukan antara lingkungan alami, llingkungan buatan, dan manusia yang menempatinya hingga tercipta suatu hubungan yang harmonis. Manusia merasa nyaman menggunakan, alam tidak dirusak, dan lingkungan buatan memanfaatkan alam untuk menjadi pendukungnya dalam mewadahi kegiatan manusia yang menggunakannya.
Sebagai contoh kecil, yakni ketika kita membangun rumah tinggal. Mungkin anda sudah mempunyai rencana-rencana mengenai rumah yang sudah siap anda bangun. Atau mungkin anda bermaksud merenovasi rumah yang anda beli. Atau juga anda bermaksud merencanakan interior dan taman dari rumah baru anda. Disinilah peran arsitek untuk anda. Arsitek akan membantu anda untuk memvisualisasikan apa yang anda inginkan kedalam suatu wujud fisik bangunan.
Jika anda sedang dalam tahap membangun rumah, kantor, atau tempat usaha dan ingin menggunakan jasa arsitek, saya jelaskan beberapa kiat-kiat dalam “berhubungan” dengan arsitek :

1. Pilih Arsitek Berkualitas Bagus

Biasanya, marketing yang paling bagus untuk bidang jasa, adalah sistem dari mulut ke mulut. Seseorang yang mempunyai track record baik, tentu akan cepat menyebar berita tentangnya. Begitu pula dengan arsitek. Seorang klien, yang puas karena bangunan barunya terlihat sempurna di matanya, pasti akan membanggakan diri dan memperkenalkan arsitek yang merancangnya kepada teman, relasi, keluarga dan kerabat. Dengan sistem ini, maka arsitek akan terkenal dengan sendirinya. Maka untuk anda, cobalah menanyakan kepada teman, saudara, atau relasi, yang mempunyai pengalaman dengan arsitek yang berkualitas. Dengan pencarian seperti ini, biasanya hasil yang didapat pun akan memuaskan.
Jika tidak ada referensi dari teman, mungkin anda perlu untuk membaca majalh-majalah arsitektur (majalh untuk arsitek, bukan majalah desain rumah). Biasanya yang terlibat didalamnya adalah arsitek-arsitek ternama maupun arsitek-arsitek muda yang karya desainnya diakui dimata sesama arsitek, sehingga tanpa diragukan lagi hasilnya pasti bagus. Namun, mungkin mereka akan mematok harga yang mahal. Namun bagi anda yang menilai “seni lebih dari segalanya” sehingga uang tidak masalah bagi anda, maka cara ini cocok untuk anda.

2. Sampaikan data-data lengkap tentang bangunan yang ingin anda bangun

Pada saat bertemu dengan arsitek untuk pertama kalinya, sampaikanlah keinginan anda mengenai konsep bangunan yang anda inginkan. Beberapa klien yang saya bantu, sudah mempunyai konsep mengenai bangunan yang diidamkan. Sebagai contoh, konsep yang mengacu kepada model design; anda mempunyai impian membangun rumah dengan gaya minimalis, modern, mediterania, atau klasik, dsb. Selain model, berikanlah informasi mengenai jumlah penghuni, kegiatan penghuni, bahkan sampai profesi anda sebagai penghuni. Arsitek yang baik akan bisa menerjemahkan info yang anda berikan menjadi konsep pra design. Dalam konsep pra design ini biasanya sudah terwadahi beberapa aspek seperti sirkulasi, bentuk fasad, pola ruang, pembagian area (publik dan privat), dsb.
Jangan lupa, pada waktu pertama bertemu arsitek bawalah data-data mengenai site/lahan yang akan anda bangun. Beberapa aspek fisik seperti luas lahan, letak jalan, kondisi tetangga kanan-kiri, kondisi fisik tanah dan arah hadap lahan. Arsitek akan mengolah semua info tersebut menjadi konsep pra design. Berikanlah data-data yang diminta oleh arsitek, karena itu akan berpengaruh pada hasil pra design sang arsitek.

3. Pertimbangkan Harga dan Produk Konsultasi

Anda perlu memperhatikan harga jasa dari sang arsitek. Pada saat pertemuan awal, sang arsitek akan memberikan harga jasa atau fee mereka. Pertimbangkan juga produk yang mereka berikan, apakah sesuai dengan fee yang mereka tawarkan. Arsitek ternama akan memasang harga yang mahal. Begitu juga sebaliknya, banyak arsitek yang memasang harga murah. Biasanya perhitungan biaya fee arsitek ada dua macam. Pertama, berdasarkan sekian persen dari Rencana Anggaran Biaya bangunan. Dan kedua berdasarkan luas bangunan alias per meter persegi.
Untuk sistem persen, menurut buku “Pedoman Hubungan Kerja antara Arsitek dengan Pemberi Tugas” tahun 1991, besarnya fee arsitek untuk rumah tinggal berkisar antara5-8%. Tergantung pada besar-kecil bangunan dan biaya RAB keseluruhan.
Sedangkan untuk sistem per meter persegi, tidak ada patokan khusus yang mengikat. Kisaran harga sangat bervariasi, mulai dari Rp. 5000,00/m2 – ratusan ribu bahkan jutaan permeter persegi. Biasanya dihitung menurut luasan bangunan, bukan luasan lahan. Terkecuali untuk design halaman dan taman. Untuk pertimbangan harga per meter ini, tergantung anda dalam memilihnya.
Produk dari arsitek bervariasi sesuai yang anda inginkan, tentunya dalam lingkup arsitektural. Secara lengkap (paket lengkap), arsitek akan memberikan sketsa konsep, denah, tampak/fasad bangunan, gambar 3dimensi untuk fasad dan pola ruang, gambar kerja (gambar panduan untuk kontraktor lapangan) dan gambar detail-detail arsitektural dari bagian-bagian rumah anda. Beberapa arsitek menawarkan paket desain, dari yang sederhana, sampai yang komplit. Komplit tidaknya produk tergantung paket harga yang diambil. Semakin komplit produk yang anda inginkan, semakin mahal biaya yang anda keluarkan. Namun saran saya, lebih baik anda ambil desain yang komplit, sehingga nanti dalam pelaksanaan, anda tidak kesulitan menerjemahkan bagian per bagian. Selain itu, karena menjadi satu kesatuan design, konsep/tema di seluruh bagian akan menyatu.

4. Jangan sia-siakan masa konsultasi

Setelah terjadi kesepakatan harga, dalam setiap proses desainnya, anda berhak untuk mengkonsultasikan segal hal yang berhubungan dengan bangunan anda. Tanyakanlah kepada arsitek pertimbangan-pertimbangan yang mungkin anda ambil sehubungan dengan aktivitas anda didalamnya. Anda bisa berkonsultasi dimana saja, dikantor arsitek, dirumah, atau di proyek. Bahkan mungkin juga dilakukan diluar mungkin karena faktor lokasi dsb.
Masa konsultasi pun bervariasi, begitu juga jadwal. Semua bisa di negosiasikan. Sebenarnya yang paling penting dalam menyewa jasa seorang arsitek adalah untuk konsultasi, bukan sekedar membeli gambar design. Kalau sekedar membeli gambar, anda tidak perlu menyewa seorang arsitek. Saat ini banyak sekali jasa gambar yang murah. Bagi anda yang menginginkan gambar saja (tanpa perlu repot2 berkonsultasi), anda bisa mendapatkan harga yang murah dengan gampang. Banyak sekali konsultan-konsultan yang menawarkan harga yang sangat murah (banyak iklan-iklan yang menawarkan jasa tersebut di media-media).

5. Mintalah Arsitek mengawasi pembangunan

Banyak sekali kasus dimana gambar design dari arsitek tidak sesuai dengan hasil akhirnya. Hal ini disebabkan arsitek tidak mengawasi pembangunan. Anda bisa meminta pengawasan pembangunan kepada sang arsitek. Dalam praktek profesional, paket komplit dalam fee arsitek yang ditawarkan, biasanya pengawasn sudah termasuk didalamnya, yakni sekian persen dari biaya total. Tentu hal ini akan menjamin hasil akhir bangunan yang anda impikan akan sesuai dengan designnya.
Namun ada juga arsitek yang hanya menyerahkan gambar saja, tanpa pengawasan. Maka untuk biaya pengawasan akan ditambahkan lagi diluar biaya gambar. Pengawasan akan dilakukan secara berkala, seminggu dua kali, seminggu sekali, atau dua minggu sekali. Sangat bervariasi tergantung masing-masing arsiteknya. Dalam paket, biasanya pengawasan berkala sudah dijadwalkan, namun apabila anda menginginkan pengawasan diluar jadwal, anda harus membayar biaya tambahan untuk pengawasan tersebut.
Untuk menghindari kesalahan dan perubahan design yang terlalu banyak dalam pengaplikasiannya, mintalah pada arsitek untuk memberikan referensi kontraktor yang terpercaya dan terbiasa bekerja sama dengannya. Hal ini tentu akan melancarkan pembangunan. Hal-hal yang terjadi dilapangan akan bisa sinkron karena kontraktor sudah terbiasa bekerja sama dengan sang arsitek. Kesalahan-kesalahan pun akan bisa diminimalisir. Tentu saja hal ini akan berpengaruh pada budget yang anda keluarkan, budget menjadi lebih hemat karena waktu dan material tidak ada yang terbuang percuma. Dan tentunya kepuasan anda menjadi hal yang tak tergantikan.

6. Bayarlah sesuai ketentuan

Setelah terjadi kesepakatan awal soal harga, bayarlah sesuai ketentuan yang diajukan arsitek. Model pembayaran ini juga bervariasi, tergantung sang arsitek. Pada umumnya, untuk langkah awal pembayaran menggunakan DP (Down Payment) sebesar 50%. Kemudian sisanya dibayarkan sesuai termin, atau juga pada saat gambar selesai semuanya. Beberapa arsitek menggunakan rumus 50-45-5. Artinya, DP 50%, selesai gambar turun 45%, dan sisanya sebesar 5% sebagai biaya pengawasan lapangan.
Pembayaran kepada arsitek menurut termin sesuai dengan progres yang diajukan kepada anda. Anda bisa menyampaikan secara langsung (sekaligus berkonsultasi), atau via transfer. Gunakanlah waktu bertemu dengan arsitek untuk selalu berkonsultasi. Hal ini tidak akan menyia-nyiakan uang yang anda keluarkan untuk sang arsitek.
Beberapa arsitek juga menyediakan jasa konsultasi dengan biaya per jam. Dan besarnya biaya per jam juga tergantung dari masing-masing arsitek. Dalam hal ini disebut arsitek junior, senior,asisten arsitek, dsb. Mulai dari Rp. 10.000,00/jam hingga ratusan ribu.


7. Konsultasikanlah jika ingin merenovasi ulang

Jika suatu saat anda menginginkan renovasi ulang, konsultasikanlah dengan arsitek awal. Hal ini akan menghindari perbedaan konsep dari bangunan awal. Renovasi bisa berupa mengurangi, menambah, atau merubah bentuk dan ruangan. Perubahan ini perlu pemikiran ulang lagi dari si arsitek untuk bisa menyatu dengan skema awal.
Jika anda tidak ingin menggunakan arsitek lagi, sedangkan anda bermaksud membangun rumah secara bertahap, mungkin anda baiknya anda meminta design yang berkembang. Artinya, design yang dihasilkan oleh arsitek, merupakan design yang bisa anda kembangkan sendiri mengacu pada design sang arsitek. Desain berkembang ini sekarang saat diminati oleh banyak orang karena minimnya budget saat membangun. Namun, karena tidak terkonsep dengan baik (dikarenakan tanpa arsitek), maka hasil yang didapat pun amburadul, tidak bertema dan tidak berkonsep. Pola ruang, sirkulasi, penghawaan dan aspek2 lainnya menjadi tidak maksimal.
——————————————————————————————–
Nah, sekarang tergantung anda, apakah akan menyewa jasa arsitek, atau tetap anda rancang sendiri daripada mengeluarkan biaya yang mungkin tidak sedikit. Namun mungkin anda perlu pertimbangkan, berapa perbandingan besar biaya untuk menyewa jasa seorang arsitek, dengan biaya yang harus anda keluarkan untuk kesalahan-kesalahan design, struktur, dan yang paling penting, biaya untuk memuaskan hati anda. Bukankah mengeluarkan yang sedikit untuk mendapatkan yang banyak itu lebih baik…??? :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.